Monday 6 June 2011

Barcelona, Israelnya Sepakbola

Israel adalah negara yang unik, negara kecil ini secara geografi berada dalam kepungan musuh-musuhnya yang setiap saat menunggunya lengah dan menghajarnya. Padahal dibanding tetangganya, negara yang bisa dikatakan tidak memiliki sumber daya alam ini terbilang kaya, berkat teknologi yang mereka kuasai.

Tapi meskipun secara sumber daya alam Israel kalah jauh, Israel unggul di sisi sumber daya manusia, kecanggihan persenjataan mereka juga jauh mengungguli musuh-musuhnya. karena itulah Israel selalu mampu bertahan dan balas menghajar musuh-musuhnya. sudah secara persenjataan lebih canggih, Israel masih pula memiliki satu keistimewaan yang tidak dimiliki oleh musuh-musuhnya yaitu penuh dari WASIT dunia yaitu AMERIKA.

Dukungan wasit inilah yang membuat Israel yang memang sudah canggih teknologinya menjadi mustahil untuk bisa tersentuh oleh musuh-musuhnya. Saat Israel menadapat lawan setara semacam Iran atau suriah misalnya, Israel kadang kewalahan juga, nah di saat-saat genting inilah sang wasit dengan tanpa malu-malu langsung turun tangan untuk menggembosi kekuatan lawannya dengan berbagai bentuk sanksi, mulai dari kartu kuning (pemutusan kerja sama) sampai kartu merah (sanksi ekonomi) siap diluncurkan sang wasit.

Saat Israel dengan curang menghajar musuh yang tidak seimbang kekuatannya (palestina), sang wasit pura-pura tutup Mata. Benar-benar luar biasa, bagi pendukung Israel, ini tentu hal yang membanggakan. tapi bagi orang yang bersikap netral apalagi yang tidak suka Israel, sikap Israel dan sikap wasit yang membelanya ini benar-benar memuakkan.

Hebatnya lagi, dengan modal sebagai negara demokratis, sikap manis yang mereka tunjukkan ditambah dengan bumbu romantika masa lalu sebagai bangsa tertindas dengan kisah holocoust-nya. Meskipun aslinya sangat curang, Israel berhasil meraih simpati dunia. Sebaliknya, lawannya, Palestina atau Iran, meskipun jujur dan mengungkapkan apa adanya, tapi karena penyampaiannya tidak sopan, jadilah mereka lawan-lawan Israel yang sebenarnya korban ini menjadi bulan-bulanan dunia dipojokkam dengan label TERORIS.

Lalu apa hubungannya antara Israel dan FC. Barcelona?

Dan inilah ajaibnya Sepakbola, dunia olahraga ini bagaikan fotocopy dari dunia nyata, lengkap dengan segala konfliknya.

Keajaiban Israel di dunia nyata ternyata sebentuk dan sebangun dengan keajaiban Barcelona di dunia Sepakbola.

FC Barcelona klub yang memiliki julukan PANTAT (Los Cules) ini adalah klub dari sebuah wilayah kecil di Spanyol yang selalu ingin memisahkan diri dari negara induknya. Seperti Israel dengan kisah pilu Holocoust-nya, FC Barcelona juga memiliki masa lalu yang menyedihkan, di masa lalu Barcelona adalah klub yang tertindas, dulu klub ini terus ditekan oleh Jendral Franco penguasa spanyol agar klub dari wilayah Catalan yang ingin memberontak dari Spanyol ini tidak bisa juara.

Seperti Israel yang kemudian membangun kekuatan dan mendominasi kawasan, Barcelona sama. Berlalunya waktu membuat klub ini menjadi klub super. Saat ini tak bisa dipungkiri Barcelona adalah tim terbaik di dunia. mereka memiliki Lionel Messi, pemain terbaik di jagat sepakbola saat ini yang tidak mungkin bisa diragukan kehebatannya.

Tapi yang namanya Sepakbola adalah permainan yang penuh ketidak pastian, tim terbaik tidak menjamin mereka bisa selalu menang. Buktinya tahun lalu, meskipun mereka bermain luar biasa, tapi mereka bisa dipecundangi tim idola saya Inter Milan.

Nah dalam kondisi inilah, Barcelona menjadi sangat mirip dengan Israel. Mereka juga sangat dicintai wasit. Ketika mereka sudah bermain cantik, tapi gol tidak juga kunjung datang, maka WASIT lah yang menjadi pahlawan. Di sini wasit langsung berperan, entah itu memberi tambahan waktu yang panjang, mengeluarkan pemain bahkan pelatih lawan, sampai menganulir gol lawan dan mensahkan Gol off side dari Barcelona.

Contoh terbaru bisa kita lihat tadi malam, dua kali semifinal secara beruntun, Barca dipimpin dan diuntungkan oleh wasit yang sama. Tahun lalu saat Barcelona terpojok, sang wasit memberi kartu merah untuk Thiago Motta, lalu Barca pun mencetak gol, untung Inter Milan punya mental tangguh dan konsentrasi bagus. Mereka …tetap lolos ke final. Tahun ini saat Barcelona akan terpojok oleh Gol Higuain, wasit yang sama menganulirnya karena Ronaldo yang dilanggar Pique membuat Mascherano terjatuh, dan seperti layaknya pemain Barcelona, Mascherano berakting dengan sangat memukau dan sang wasit pun terkesan. Tak berapa lama kemudian, Pedro aktor berbakat yang lain di tim Barca, membuat gol yang berbau off side, tapi dengan penuh percaya diri sang wasit langsung mensahkan.

Kalau kita tarik ke belakang, pada leg pertama, UEFA sudah memilih wasit yang memilih pertandingan. Tapi Guardiola, pelatih Barcelona yang sopan dan jantan, meminta UEFA menggantinya alasannya sang wasit berasal dari negara yang sama dengan pelatih tim lawan. Ajaib, UEFA mengabulkan dan menggantinya dengan wasit yang dikenal sebagai fans berat sang Dewa Barcelona, Lionel Messi. Dan seperti sudah diduga, ketika serangan Barcelona mengalami kebuntuan, sang wasit menunjukkan peran. Pepe yang berebut bola dalam posisi 50-50 dengan Dani Alves diberi kartu merah langsung, padahal Pepe sama sekali tidak menyentuh Alves. Tapi Alves memang seorang aktor hebat, persis seperti akting Busquets yang membuat Thiago Motta terusir pada semifinal tahun lalu melawan Inter Milan, kali inipun akting Alves membuat wasit pengagum Messi ini terkesan. Selanjutnya semua jadi lebih mudah, keseimbangan Madrid terganngu, emosi juga (karena diperlakukan tidak adil) dan jadilah Lionel Messi pemain pujaan sang wasit merajalela dan mencetak dua gol yang kelak akan menjadikannya legenda.

Sebelumnya di perempat final, Arsenal yang menjadi korban. Saat serangan Barcelona buntu, Van Persie bintang Arsenal yang menjadi sasaran.

Seperti Israel, sikap sopan yang ditunjukkan Guardiola dan Barcelona membuatnya mendapat simpati. Sebaliknya Madrid yang dizalimi malah mendapat kecaman. Mou pelatih dan manusia hebat yang sangat menghargai teman dan lawan mendapat berbagai sebutan buruk dan kecaman hanya karena mengungkapkan kebenaran yang sudah terjadi berulang-ulang.

Dulu waktu masih di Chelsea, Mourinho sempat emosi karena wasit bicara akrab dengan Rijkaard di lorong menuju pertandingan, Mou curiga ada apa-apa, dan terbukti waktu itu keputusan wasit menguntungkan Barcelona.

Terus waktu Chelsea ditangani Hiddink, Barcelona nyaris tewas dihajar Chelsea, tapi wasit dengan baik hati memberi injury times sampai 9 menit dan hasilnya Iniesta mencetak gol, Drogba sampai berteriak di depan wasit dan kena sanksi beberapa pertandingan.

Tahun lalu, wasit yang sama dengan Leg II Semifinal ini, melihat serangan Barcelona buntu, Busquets berakting, dia keluarkanlah Thiago Motta, Barcelona mencetak gol, tapi Inter dengan ajaib lolos dan jadi juara.

Tahun ini, malah makin parah, Barcelona dalam posisi terjepit dikalahkan Arsenal di Leg I Perempat final. Di Leg kedua, Barca kesulitan menang, dengan ajaib, wasit mengkartu merah Van Persie yang masih menendang bola sepersekian detik sejak wasit membunyikan peluit.

Tapi begitulah, karena dunia ini dipenuhi dengan orang-orang yang mengagumi kesopanan dan tidak tertarik pada sikap jujur yang diungkapkan tanpa tedeng aling-aling dan terus terang. Dunia memang mudah terpukau dengan penampilan luar, asalkan sopan, berbuat curang dan tidak adil pun menjadi tidak haram.

Hmmm…memang mungkin dunia sudah tergila-gila dengan permainan indah Barcelona, jadi UEFA dan para wasit nggak rela kalau bukan tim ini yang juara. Sampai-sampai di pemilihan pemenang Ballon d’or tahun lalu, ketiga kandidatnya berasal dari Barcelona, tim yang tahun itu cuma menjadi juara liga. Begitu menyilaukannya kemilau Barcelona sehingga Wesley Sneijder yang membawa Inter Milan meraih 5 piala dan membawa negaranya sampai ke final Piala Dunia pun di tinggalkan. Dan pemenangnya tentu saja sang Dewa, messi yang musim itu bermain biasa-biasa saja, malah hancur-hancuran di Piala Dunia.

Begitulah, Barcelona memang tim terbaik di dunia dan orang seluruh dunia mungkin sudah tersihir oleh permainan menyerang nan memikat milik mereka, tapi penggemar sepakbola sejati jelas bisa melihat kalau tim ini merusak kenikmatan menonton Bola karena wasit begitu menyukai akting para pemainnya.

Seperti Israel yang terus dibela wasit membuat setiap konflik yang melibatkannya begitu mudah ditebak penyelesaiannya, begitu juga Barcelona, tim superior yang begitu dicintai wasit ini juga telah sukses membuat sepakbola menjadi begitu mudah ditebak hasilnya.

Jadi karena dalam Liga Champions ini sudah tidak ada kejutan lagi, ada baiknya tahun depan UEFA mempertimbangkan agar tidak usah ada Liga Champions lagi, Begitu musim ini berakhir, Piala Champions untuk tahun depan, langsung saja diberikan kepada FC Barcelona, si Tim terbaik di dunia.


Wassalam

Win Wan Nur



sumber : kompasiana.com

No comments:

Post a Comment