Thursday 30 September 2010

BONEK (Bondo Tekat Bukan Bondo Nekad)

Istilah bonek muncul secara tiba-tiba, nama besarnya pun ada karena media massa. Pada awalnya nama bonek mempunyai reputasi bagus, namun dalam perkembangannya lebih berkonotasi negatif.
Berawal dari sebutan populer untuk suporter Persebaya (kala itu "Green Force"). Antusias tak hanya dari kota Surabaya, namun dari kota-kota besar di Jatim. Begitu antusiasnya Jawa Pos sampai dalam head line news tertulis "Hijaukan senayan" dan sambutan masyarakat Surabaya dan Jatim pun luar biasa.
Modal tekad menghijaukan senayan begitu menggebu. Yang punya duit pas-pasan masih punya cara menggandol truk secara estafet dari Surabaya-Jakarta sambil ngamen. Bahkan ada yang berangkat jauh-jauh hari ke Jakarta (meski Persebaya belum tentu masuk final) dengan menumpang kereta pertamina yang jalannya bak keong..., yang penting sampai Jakarta.
Semangat positif dan antusiasme tanpa ANAKRKIS dan KERUSUHAN dengan melibatkan massa banyak itulah yang mendapatkan acungan jempol banyak kalangan di Indonesia kala itu.
Sebagai catatan:
- Menghijaukan senayan dengan 110 ribu penonton dari Surabaya dan Bandung. Jumlah suporter persebaya sekitar 40%. Ini merupakan rekor jumlah penonton yang barangkali rekor ini hingga kini belum terpecahkan.
- Semangat heroik suporter Persebaya yang memanjat dan merayab sampai atap senayaan yang berbentuk lingkaran hanya untuk membentangkan spanduk super raksasa yang berwarna hijau bertuliskan "Merah Darahku Putih Tulangku Bersatu dalam Semangatku".
Semangat dengan berbagai cara yang HALAL untuk datang mendukung Persebaya ke senayan membuat beberapa media massa, terutama Jawa Pos sebagai pelopornya mengistilahkan BONEK (Bondo Nekad), bahwa semangat hidup dan semangat untuk maju manusia perlu punya modal tekad yang kuat. Namun kini, modal tekad atau bodo nekad atau BONEK, tidak ditunjukkan oleh generasi bonek-bonek saat ini yang justru nekad dalam arti menghalalkan segala cara.
Kesalahan terjadi karena:
- bonek sebelumnya yang tidak meninggalkan warisan.
- media massa yang kadang mengompori dan cenderung membenarkan.
- salah kaprah tekad dan modal nekad serupa tak sama. Tekad lebih ke semangat untuk melakukan tindakan, sedangkan nekad lebih ke tindakan yang dilakukannya. Seharusnya Bondo Tekad, bukan bondo nekad, namun untuk kemudahan pengucapan lebih cenderung BondoNekad alias BONEK.
Jadi, tidak terlalu salah jika sekarang penduduk sepanjang rel yang dilalui Bonek menjadi ws-was, bahkan melempari kereta yang ditumpangi Bonek dengan batu. Sungguh suatu yang ironi!

Monday 20 September 2010

hai guyzzz... 
lagi pada ngapain nih ?

gue mau kasih alamat web yg bisa bikin gue ngakak
ini dia

www.radityadika.com 

salah satu contoh potonya yang aneh
lucu  
liat betapa lucunya ia..

Tuesday 14 September 2010

Akhirnya Misi Saya Selesai

hahaha
gue berhasil.
gue mau banyak cerita, langsung aja ya ?

pertama kali bokap gue bilang ke gue dan saudara gue yang lain ke Muara Enim, tapi kami tidak percaya begitu saja. Nyokap gue mengintai beliau, ternyata Bokap gue jalan-jalan dengan cewek LONTE itu.. BOkap dan cewek itu check in di hotel An*gr*h pada jam 3 sore. lalu Nyokap gue tungguin sampe mereka keluar, tapi mereka tidak keluar. Nyokap gue pulang dan kembali lagi ke TKP dengan mengajak saya dan adik saya. setelah sampai saya dan adik saya sembunyi sedangkan Nyokap mengintai di Hotel.

Bokap gue keluar kamar dengan cewek itu, lalu mereka pergi pake mobil. Nyokap sempet ngejer tapi kehilangan jejak. kami akhirnya juga memutuskan untuk ikut Check In di hotel tersebut.
kami menyusun strategi di kamar tersebut. saat itu nyokap melihat bokap kembali dengan cewek itu dihotel, tapi nyokap tidak berani melabrak. sayang sekali padahal itulah saat yg tepat. Bokap sempet ngeliat nyokap mengendap-endap. Bokap kabur lagi.. kami menyerah, kami istirahat dulu di Hotel sampai menjelang Shubuh.

setelah Shubuh kami kembali mengintai. saat itu nyokap ingin beli obat di rumah sakit Charitas. tanpa disengaja nyokap ngeliat mobil Bokap diparkir disana. rupanya Bokap menitipkan mobil dan menyewa mobil lain agar tidak ketahuan jejaknya. tapi sangatlah bodoh menitipkan mobil di tempat yang bisa kami lihat. sampai pada sekitar jam 7 cewek itu keluar dari kamar. gue dengan adik gue yang mengintai di kamar tersebut dilihatin oleh cewek itu. langsung aja gue bilang "apa lu liat-liat ? congkel biji mato kau agek" cwek tersebut terlihat ketakutan. dia langsung melompati tangga untuk turun kebawah. lalu cewek itu menunggu di lobby. di saat yang bersamaan nyokap ada disana. langsung aja nyokap nelpon saudara gue yang ada di pasar kuto untuk langsung menyusul kesini. nyokap bilang di telpon sambil deketi cewek itu " kak cepet kesini, disani ada cewek itu, bawa polisi dan wartawan karena cewek itu sudah terbukti selingkuh". Cewek itu lari ketakutan ke atas. ke kamar temennya. lalu dia minta jemput sama laki-laki yang kami tidak ketahui itu siapa.

oh iya.. kami mengintai ber3. saya, ibu saya, dan oom saya. saat setelah cewek itu dijemput. cewek itu kembali bermesraan dengan laki-laki yang menjemputnya. saya dan oom saya geram, lalu kami mem.foto mereka. mereka marah dan meneriakki saya dan oom saya maling. spontan kami berlari ke arah Charitas, sadar kami tidak salah kami berhenti berlari. kami mendekati cewek itu dan laki-laki tadi. laki- laki itu bilang "ngapain kalian memfoto kami ?" "terserah kami pak, nak ngapo kau?"oom gue bilang. "hapus gak atau aku goco kau?"
"payok nak begoco, sekarang nah?" (sambil membuka jaket)
"kau tidak tahu siapa aku?"
"emang kami dak tau siapo kau, kito samo-samo dak tau" oom gue menantang " aku budak OKI nah ? adek aku budak Kuto. nak ngapo kau jadi?"
cewek itu bilang " mas-mas udah gak usah di agoki, biarkelah"
ibu gue yang ada disana " hey, ini juga salah kau, cewek !"

akhirnya mereka pulang. maksud hati saya tadi, saya ingin berkelahi dengan laki-laji itu tadi. biar semuanya terbongkar.


gue akan lanjuti di postingan berikutnya. bye

Monday 13 September 2010

Nasib Gue

Hai semua ? udh lama gue gak blogging (bener gak?) gue punya banyak cerita, tapi gak semua bisa gue tuliskan disini. coz, tangan gue cuman 2 dan jari gue cuman 23 (termasuk bulu idung) heheh..
langsung aja ya,,

rumah gue sekarang lagi ngalamin yang namanya Perang Dunia. yaitu perang antara antara Ayah dan Ibu saya. dan kami sebagai anak telah menjadi korban. konon, perang ini telah memakan 490 korban jiwa, 789 cedera berat, 232 cedera ringan, dan 1000 tak apa-apa. hehehe :D
sebenernya permasalahan antara bokap dan nyokap gue, bokap duluan yang mulai. ya.. Bokap gue pacaran lagi dengan istri orang. gue ulangi lagi ISTRI ORANG. udah gila kali ya ? udah isri orang masih aja mau diembat. kenapa gak sekalian ama daun muda aja ? kayak daun Ubi, daun singkong, daun pepaya ? mungkin kata orang Bokap gue lagi ngalamin yang namanya Puber Kedua. emang ada ya yang kayak gitu ?

g
ue kasian ama Nyokap gue. Dia sekarang udah kurus, gak kayak dulu lagi. suka marah-marah sama gue dan adek gue. mungkin untuk melampiaskan kemarahannya terhadap bokap. yak.. barusan nyokap gue ngebukin gue pake Kursi. gue sangat terhina. gue BENCI SAMA BOKAP DAN NYOKAP GUE.

for info nama bokap gue : M. Azhar dan nyokap : Anita
gue benci mereka berdua. kalaupun gue baik sama mereka itu pasti gue punya kehendak.

nyokap gue sering banget ngata-ngatain, mengumpat, memukul. mungkin itu sebabnya bokap gue pacaran lagi. Bokap gue bosen dengan tingkah nyokap gue. yang patut disalahkan pada masalah ini yaitu NYOKAP.

saya menulis ini penuh dengan berlinangan air mata. i sweare.